tanah jawa
Cerita Pagi
Kisah Sejarah Gaib Tanah Jawa
Sabtu, 09 Mei 2015 - 05:00 WIB
Sejarah awal Pulau Jawa seolah terbungkus oleh misteri, karena sama sekali tidak diketahui keberadaannya oleh dunia sampai pulau ini dikunjungi oleh peziarah dari China, Fa Hien pada tahun 412 Masehi.
Berdasarkan buku Sejarah Gaib Tanah Jawa, karangan CW Leadbeater, Cetakan 1 Maret 2015, disebutkan, pada 2.000 tahun sebelum masehi (SM), Pulau Jawa sudah menjadi koloni bangsa Atlantis, tapi saat Atlantis hancur Jawa menjadi negeri terpisah.
Nah, disaat masih dikuasai oleh bangsa Atlantis inilah ajaran gaib hitam dan sesat mulai diajarkan kepada penduduk yang tinggal di Pulau Jawa ini.
Sehingga pengaruh aliran sesat itu kemudian semakin kuat dan merusak tatanan kehidupan yang ada saat itu.
Mereka memuja dewa yang kejam yang selalu meminta persembahan manusia dan hidup di bawah bayang-bayang tirani tanpa kesempatan untuk melepaskan diri.
Pada zaman itu, mereka diperintah oleh raja yang merangkap Imam Agung dari aliran hitam itu. Di antara raja ini ada seorang yang sungguh fanatik dalam kepercayaan aliran hitam itu.
Sang raja memiliki keyakinan bahwa hanya dengan menjalankan praktik kepercayaan yang mengorbankan darah setiap hari, wilayahnya dapat diselamatkan dari kehancuran.
Hal ini didasari keyakinan bahwa, dewa-dewa ganas dan haus darahlah yang memegang kendali atas Pulau Jawa pada saat itu.
Para dewa telah membuktikan kekuatan dahsyatnya dengan letusan gunung berapi berulang-ulang dan bencana-bencana alam lainnya.
Raja tersebut lalu memutuskan untuk melakukan sebuah pemagaran gaib demi untuk tetap menjaga dan memelihara perlindungan atas Pulau Jawa. Salah satu caranya dengan praktik ilmu gaib dari para ahli sihir.
Berdasarkan buku Sejarah Gaib Tanah Jawa, karangan CW Leadbeater, Cetakan 1 Maret 2015, disebutkan, pada 2.000 tahun sebelum masehi (SM), Pulau Jawa sudah menjadi koloni bangsa Atlantis, tapi saat Atlantis hancur Jawa menjadi negeri terpisah.
Nah, disaat masih dikuasai oleh bangsa Atlantis inilah ajaran gaib hitam dan sesat mulai diajarkan kepada penduduk yang tinggal di Pulau Jawa ini.
Sehingga pengaruh aliran sesat itu kemudian semakin kuat dan merusak tatanan kehidupan yang ada saat itu.
Mereka memuja dewa yang kejam yang selalu meminta persembahan manusia dan hidup di bawah bayang-bayang tirani tanpa kesempatan untuk melepaskan diri.
Pada zaman itu, mereka diperintah oleh raja yang merangkap Imam Agung dari aliran hitam itu. Di antara raja ini ada seorang yang sungguh fanatik dalam kepercayaan aliran hitam itu.
Sang raja memiliki keyakinan bahwa hanya dengan menjalankan praktik kepercayaan yang mengorbankan darah setiap hari, wilayahnya dapat diselamatkan dari kehancuran.
Hal ini didasari keyakinan bahwa, dewa-dewa ganas dan haus darahlah yang memegang kendali atas Pulau Jawa pada saat itu.
Para dewa telah membuktikan kekuatan dahsyatnya dengan letusan gunung berapi berulang-ulang dan bencana-bencana alam lainnya.
Raja tersebut lalu memutuskan untuk melakukan sebuah pemagaran gaib demi untuk tetap menjaga dan memelihara perlindungan atas Pulau Jawa. Salah satu caranya dengan praktik ilmu gaib dari para ahli sihir.
Komentar
Posting Komentar